Sepenggal kisah Nabi Muhammad SAW Yang Bijaksana ( Bagian 2 )

Sepenggal kisah Nabi Muhammad SAW Yang Bijaksana ( Bagian 2 ) - Beliau kerap bercengkrama dengan para sahabatnya, bergaul dekat, bermain dengan anak-anak, bahkan memangku balita di pangkuannya. Beliau selalu menerima dan tidak pernah menolak undangan dari siapapun, mereka yang orang bangsawan, orang yang sudah merdeka, budak laki-laki maupun budak perempuan, serta kaum miskin. Beliau selalu menjenguk baik kawan ataupun lawan yang sakit, tidak peduli dekat ataupun jauh. Beliau selalu menerima maaf dari semua orang yang bersalah kepadanya.

Kisah Rosulullah SAW


Beliau selalu lebih dahulu memulai salam dan menjabat tangan siapa yang menjumpainya dan tak pernah menarik tangan itu sebelum sahabat tersebut menarik dan melepaskannya. Beliau juga tidak pernah menjulurkan kaki di tengah sahabatnya hingga menyempitkan ruang bagi mereka. Beliau memuliakan siapapun yang datang, kadang sampai membentangkan bajunya. Bahkan beliau berikan alas duduknya dan dengan sungguh-sungguh ia panggil mereka dengan nama yang paling mereka sukai. Beliau memberi mereka kuniyah (sebutan untuk bapak atau Ibu si Fulan). Tidak pernah beliau memotong pembicaraan orang, kecuali sudah berlebihan. Apabila ada orang mendekatinya ketika beliau sedang sholat, beliau cepat selesaikan sholatnya dan segera menemui tamu beliau serta menanyakan apa yang diinginkannya.

Pada suatu hari dalam perkemahan tempur beliau bersabda : "Seandainya ada orang sholeh mau mengawalku malam ini". Dengan kesadaran dan cinta, beberapa sahabat mengawalnya malam itu. Di tengah malam terdengar suara gaduh yang mencurigakan. Para sahabat bergegas mendatangi sumber suara. Namun beliau lebih awal mencapai tempat kejadian sambil menunggang kuda tanpa pelana, seraya beliau menenangkan suasana dan menghibur para sahabatnya sambil bersabda : "Tenang, hanya angin gurun."  Nyatalah bahwa keinginan ada pengawal itu bukan karena ketakutan atau pemanjaan diri, tetapi pendidikan disiplin dan loyalitas para sahabatnya.

Ummul Mu'minin Aisyah RA. berkata : "Rosulullah SAW wafat tanpa meninggalkan makanan apapun yang bisa dimakan makhluk hidup, selain setengah ikat gandum di penyimpanan ku. Saat ruhnya dijemput, baju besinya masih digadaikan kepada seorang Yahudi seharga 30 gantang gandum.

Sungguh beliau berangkat haji dengan kendaraan yang sangat sederhana dan pakaian tak lebih harganya dari 4 dirham, seraya berdoa : "Ya Allloh SWT, jadikanlah haji ini, haji yang tidak mengandung riya dan sum'ah." Pada kemenangan besar pada saat Makkah ditaklukkan, dengan sejumlah besar pasukan muslimin, ia menundukkan kepala, nyaris menyentuh punggung untanya sambil selalu mengulang-ulang tasbih, tahmid dan istighfar. Ia tidak mabuk kemenangan.

Betapapun sulitnya mencari batas bentangan samudera kemuliaan ini, namun beberapa kalimat ini membuat kita pantas menyesal tidak mencintainya atau menggerakkan bibir mengucap sholawat atasnya : "Semua nabi mendapatkan hak untuk mengangkat doa yang takkan ditolak dan aku menyimpannya untuk umatku kelak di padang mahsyar nanti."

Ketika masyarakat Thaif menolak dan menghinakannya, malaikat penjaga bukit menawarkan untuk menghimpit mereka dengan bukit. Ia menolak, "Kalau tidak mereka, aku berharap keturunan di sulbi mereka kelak akan menerima dakwah ini, mengabdi kepada Alloh SWT saja dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun."

Mungkin dua kata kunci ini menjadi gambaran kebesaran jiwanya.
  1. Alloh SWT sebagai sumber kekuatan yang Maha Dahsyat, kepada-Nya ia begitu refleks menumpahkan semua keluhannya. Ini membuatnya amat tabah menerima segala resiko perjuangan seperti : keluarga yang menjauh, sahabat yang membenci, dan khalayak yang mengusirnya dari negerinya tercinta
  2. Ummatnya; Usaha beliau untuk memperbaiki pribadi umatnya yang masih mengandalkan dan mendahulukan sesuatu yang masuk akal dan menuruti hawa nafsu,  menjadikan beliau berusaha untuk membongkar, tatanan dan memperbaikinya. 
Maka dengan itu, perbanyaklah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan perbanyaklah salam kepada beliau. Ikuti segala yang telah beliau ajarkan, jaga selalu 2 harta peninggalannya yaitu Al - Qur'an dan As - Sunnah.


Semoga artikel tentang Sepenggal Kisah Nabi Muhammad SAW Yang Bijaksana ini bisa menjadi renungan bagi kita dan selalu senantiasa menjalankan apa yang telah beliau contohkan. Bagi yang ingin memberikan kritik, saran ataupun pertanyaan bisa menulisnya di kolom komentar. terimakasih atas kunjungannya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sepenggal kisah Nabi Muhammad SAW Yang Bijaksana ( Bagian 2 )"

Posting Komentar